Pages

Kamis, 24 November 2011

Panduan Menjadi Pria Sejati


Di era ini banyak sekali media yang mengusung tema pria sejati. Termasuk iklan-iklan dari produk perawatan tubuh pria. Dari mulai sabun pembersih muka hingga susu pembentuk tubuh ideal seorang pria sejati. Semua pesan-pesan itu seperti sudah dianggap sebuah panduan khusus bagi para pria untuk menjadi seorang pria yang benar-benar sejati.

Di satu sisi, saya mendukung pergerakan seperti ini. Karena selama ini media sudah terlalu berlebih dengan eksposur berbagai macam tema yang mengusung wanita. Tapi di sisi lain, saya agaknya kurang sepakat dengan konsep-konsep ortodoks seperti tentang pria sejati yang harus memiliki badan dan otot yang kekar atau berdandan metroseksual yang berlebihan.

Kita sebagai kaum pria seakan diarahkan untuk membayar panduan-panduan tersebut demi menjadi pria sejati. Padahal konsep yang mereka tampilkan beberapa malah menyesatkan kita sebagai kaum pria. Saya bilang tidak semua, melainkan beberapa ada yang menyesatkan. Jika kita sadari lebih teliti lagi, sebenarnya kita secara tidak sadar sedang dimonetisasi oleh para pemilik prusahaan berduit yang memanfaatkan tema pria sebagai barang daganyannya.

Nah, dengan adanya tulisan ini. Saya juga sebagai pria sejati, ingin ikut mendukung pergerakan tersebut sekaligus menentang bahkan meluruskan konsep-konsep yang kurang tepat. Maka itu saya akan berikan sebuah panduan khusus secara gratis untuk menjadi pria sejati.

Panduan Pria Sejati ini hanya dikhususkan untuk pria, jadi jika ada wanita yang ikut membaca, jangan lupa menyebarkan ini pada teman-teman pria Anda yang sekiranya harus dan waktunya untuk menjadi pria sejati.

Apa sajakah yang membuat Anda menjadi pria sejati? Dan apa sajakah yang malah membuat Anda menjadi bukan pria sejati? Berikut adalah esensi-esensi dari kepriaan yang saya maksud :

* Kekuatan mental dan otak VS kekuatan otot. Katanya pria sejati harus berbadan kuat dan kekar. Ya, saya setuju dengan hal itu jika saya masih hidup di jaman megalitikum dulu. Saya sangat setuju, seorang pria harus memiliki fisik yang kuat, karena kekuatan adalah cirri seorang pria. Tapi bukan hanya kekuatan fisik saja yang bisa menjadi andalan pria sejati di era sekarang, melainkan kekuatan mental dan otak juga. Percuma berbadan kekar jika otaknya kosong dan mentalnya lemah dan mudah menyerah. Di jaman sekarang ini, kita sebagai pria tidak lagi bertugas untuk berburu seperti jaman purbakala. Kekuatan otot-otot itu tidak lagi membawa kita pada kesejahteraan. Kekuatan mental dan otak adalah lebih penting daripada itu. Jadi, sudahlah, jika Anda bukan model iklan, tidaklah perlu capek-capek bayar mahal demi mempunyai tubuh berbidang. Lebih baik menjadi cerdik, cerdas, jenius.
* Katanya pria sejati harus kaya raya. Tidak ada yang salah dengan konsep ini. Yang menjadi salah kaprah terparah adalah kebanyakan pria mengandalkan kekayaannya untuk menjadi alat penunjukan kualitas dirinya. Kualitas diri yang sebenarnya adalah terdapat pada diri Anda sendiri, bukan timbul dari kekayaan. Alih-alih menimbun kekayaan, pria sejati membangun kualitas diri yang kaya dengan intelektualitas dan kemurahan hati sehingga jauh sebelum ia memiliki kekayaan yang berlimpah, ia sudah layak menyandang gelar pria sejati. Saya bukan menyarankan pria sejati harus miskin. Justru pria sejati juga harus memiliki kemapanan finansial, tapi tidak menjadikannya sebagai alat kepriaan, karena malahan itu yang membuat kita menjadi tidak pria, yang mana segalanya bisa dibeli dengan uang. Ah, dangkal sekali pemikiran seperti itu.
* Pria sejati adalah pria petualang yang pemberani. Ya, sangat jantan sekali jika mendengar kata petualang dan pemberani. Unsur inilah yang membuat seorang pria menjadi cowok banget. Banyak pria di jaman sekarang ini yang malah berteman dengan rasa takut dan ketermenungan yang membuatnya terlihat lemah tak memiliki gairah hidup. Ah, pria macam apa itu? Pria sejati justru bermusuhan dengan rasa takut itu. Berdiri dan jelajahi dunia hingga ke tempat terasing yang belum pernah dijamah oleh siapapun dengan gagah berani. Itulah semboyan pria sejati.
* Pria sejati berteman baik dengan pria lainnya. Dari sejak dulu, kita sudah lama mengenyam faham tentang kompetisi diantara kaum pria. Kita seakan diajarkan untuk harus menjatuhkan pria lain dulu untuk menjadi pemenang. Pria sejati seharusnya kooperatif, bukan mencela pria lain demi kepuasan egonya semata. Saya malah merasa iba, seiba-ibanya ketika melihat pria malah memusuhi pria lainnya dan seolah melibatkan diri pada sebuah kompetisi yang tidak ada pemenangnya. Entah mengapa, saya melihat hal itu menjadi sangat terasa purba dan kuno. Manusia purba memanglah sekompetitif itu hingga rela membunuh satu sama lain. Kita memang makhluk kompetitif, tapi pria sejati adalah makhluk kooperatif untuk memenangkan kompetisi.
* Pria sejati bergaya menjadi seorang pria. Sejujurnya, saya menjadi kasihan pada pria-pria yang sering bergaya kebanci-bancian. Dan yang lebih menyedihkannya lagi, di Indonesia ini malah menjadi trend yang diikuti oleh banyak orang. Jika mau, sekalian saja trans sexual agar memastikan gender yang sesungguhnya, bukan pria kemayu yang rela tampil tolol menjadi tertawaan massa.

Sebetulnya, masih ada banyak panduan-panduan untuk menjadi pria sejati. Tapi saya rasa tulisan ini nanti akan keterlaluan panjangnya. Mungkin saya akan tulis lagi di edisi yang lain.

Bagaimana, sobat? Sudah siap untuk menjadi pria sejati? Anda hanya tinggal mengikuti panduan di atas dan kemudian menjadi pria sejati yang penuh dengan petualangan dan keragaman dalam hidup Anda.

Selamat menjadi pria sejati,


solusiromansa.com

Wirausaha

Kontak Jodoh

Mobil Bekas

Pasang Iklan Rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...